Sabtu, 08 Oktober 2011

BAB I PENDAHULUAN


JURNAL ILMIAH


Judul               : ANALISA KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN(STUDI PADA 29 KABUPATEN DAN 9 KOTA DI PROPINSI JAWA TIMUR PERIODE 2001 – 2006 )
Pengarang       : Suci Amelia

Tema               : Kemiskinan

BAB 1
Pendahuluan


1. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan salah satu masalah serius dalam proses pembangunan nasional di Indonesia. Upaya pemerintah telah memperkenalkan berbagai paket dan program yang melibatkan sejumlah pakar kemiskinan nasional dan internasional. Salah satu faktor adalah menganalisis bagaimana kinerja keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kemiskinan. Pengelolaan anggaran daerah yang dilakukan secara ekonomis, efisien, dan efektif atau memenuhi value for money serta partisipasi, transparansi, akuntabilitas dan keadilan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya mengurangi jumlah pengangguran serta menurunkan tingkat kemiskinan.

Anggaran daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah daerah. Anggaran daerah menduduki posisi sentral dalam upaya pengembangan kapabilitas, efisiensi, dan efektifitas pemerintah daerah. Anggaran daerah seharusnya dipergunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya pendapatan, pengeluaran, dan pembiayaan, alat bantu pengambilan keputusan dan perencanaan pembangunan, alat otoritas pengeluaran di masa yang akan datang, ukuran standar untuk evaluasi kinerja serta alat koordinasi bagi semua aktivitas di berbagai unit kerja. Anggaran sebagai instrumen kebijakan dan menduduki posisi sentral harus memuat kinerja, baik untuk penilaian secara internal maupun keterkaitan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya mengurangi pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan. Kinerja yang terkait dengan anggaran merupakan kinerja keuangan berupa perbandingan antara komponen-komponen yang terdapat pada anggaran. Kinerja keuangan dalam penelitian ini berup rasio kemandirian, rasio efektifitas, dan rasio efesiensi.


1.1 Penelitian Terdahulu

Marcus J. Pattinama, Juli 2009 Pengentasan kemiskinan dengan kearifan lokal bertujuan menggali dan mencari insight mengenai definisi dan indikator kemiskinan baik dari tinjauan teoretis yang ada di literatur maupun yang bersumber dari pemahaman penduduk miskin itu sendiri. Priyohari, 2009 analisis kinerja keuangan yang bertujuan untuk menguji secara langsung pengaruh kinerja keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi, menguji secara langsung pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan dan pengangguran serta menguji secara tidak langsung pengaruh kinerja keuangan terhadap kemiskinan dan pengangguran. , Fajar Arie Sasongko, 2009 Evaluasi kinerja keuangan pemerinrah daerah melalui analisis rasio keuangan APBD dalam era otonomi bertujuan menganalisis kinerja keuangan daerah untuk mengentaskan kemiskinan.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh kinerja keuangan Pemerintah Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan dan penganguran?
2. Bagaimana pengaruh rasio kemandirian, rasio efektifitas, dan rasio efisiensi terhadap kinerja keuangan?

1.3 Masalah

Menganalisa kinerja keuangan Pemerintah Daerah terhadap pertumbuhan ekonomi,penganguran dan kemiskinan?

1.4 Motivasi Penelitian

 Berdasarkan  motivasi penelitian yang berupa rasio kemandirian , rasio efektifitas ,dan rasio efesiensi. Maka penegentasan kemisikanan bisa sedikit teratasi dengan pembenahan kinerja keuangan daerah baik internal maupun eksternal

1.5 Tujuan
  1. menguji secara langsung pengaruh kinerja keuangan terhadap pertumbuhan ekonomi
  2. menguji secara langsung pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan dan pengangguran
  3.  menguji secara tidak langsung pengaruh kinerja keuangan terhadap kemiskinan dan pengangguran.  

1.6 Sumber

1. ANALISA KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN, Priyohari, 2009.
2.        EVALUASI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI ANALISIS RASIO KEUANGAN APBD DALAM ERA OTONOMI DAERAH, Fajar Arie Sasongko, 2009.
3.        PENGENTASAN KEMISKINAN DENGAN KEARIFAN LOKAL, Marcus J. Pattinama, 2009.



Tugas ini ditujukan untuk Bpk.prihantoro







                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar