JURNAL ILMIAH
Judul : ANALISA KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN(STUDI PADA 29 KABUPATEN DAN 9 KOTA DI PROPINSI JAWA TIMUR PERIODE 2001 – 2006 )
Pengarang : Suci Amelia
Tema : Kemiskinan
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesa
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah suatu ukuran kinerja yang menggunakan indikator keuangan. Analisis kinerja keuangan pada dasarnya dilakuan untuk menilai kinerja di masa lalu dengan melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keuangan yang mewakili realitas entitas dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut. Menurut Halim (2001) analisis kinerja keuangan adalah usaha mengidentifikasi ciri-ciri keuangan berdasarkan laporan keuangan yang tersedia. Dalam organisasi pemerintah untuk mengukur kinerja keuangan ada beberapa ukuran kinerja, yaitu rasio kemandirian, rasio efektifitas, rasio efisiensi, rasio pertumbuhan, dan rasio keserasian. dikatakan semakin efektif, begitu pula sebaliknya.
2.2 Keterkaitan Antara Kinerja Keuangan Dengan Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, dan Kemiskinan
Kemandirian dan pengelolaan secara ekonomis, efektif, dan efisiensi suatu daerah atau wilayah akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Hal ini dikarenakan kurang atau tidak adanya intervensi dalam hal kebijakan terkait dengan pengelolaan daerah tersebut. Di samping itu, aparatur daerah dapat secara inisiatif dan kreatif dalam mengelola daerah untuk mendorong pertumbuhan daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan pada daerah tersebut.
2.3 Tinjauan Riset Terdahulu
Kinerja merupakan pencapaian atas apa yang direncanakan, baik oleh pribadi maupun organisasi (Ardi Hamzah, 2008). Indikator kinerja yang dipergunakan di dalam mengukur kinerja organisasi, yaitu : a) masukan (input), yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelakasanaan kegiatan dapat berjalan untuk meghasilkan keluaran. Indikator ini dapat berupa sumber dana, sumber daya manusia, material, waktu, teknologi, dan sebagainya yang digunakan untuk melaksanakan program dan atau kegiatan; b) keluaran
(output), adalah tolok ukur kinerja berdasarkan produk (barang/ jasa) yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan; c) hasil (out come), adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat6 keberhasilan yang dapat dicapai berdasarkan keluaran program atau kegiatan yang sudah dihasilkan; d) manfaat (benefit), adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat kemanfaatan yang dapat dirasakan sebagai nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah daerah; e) dampak (impact), adalah tolok
ukur kinerja berdasarkan dampaknya terhadap kondisi makro yang ingin dicapai dari manfaat (Fadillah dan Muhtar, 2004: 32).
Faktor penentu efisiensi dan efektifitas sebagai berikut (Budiarto, 2007): a. faktor sumber daya, baik sumber daya manusia seperti tenaga kerja, kemampuan kerja maupun sumber daya fisik seperti peralatan kerja, tempat bekerja serta dana keuangan; b. faktor struktur organisasi, yaitu susunan yang stabil dari jabatan-jabatan, baik itu struktural maupun fungsional; c. faktor teknologi pelaksanaan pekerjaan; d. faktor dukungan kepada aparatur dan pelaksanaannya, baik pimpinan maupun masyarakat; e. faktor pimpinan dalam arti kemampuan untuk mengkombinasikan keempat faktor tersebut kedalam suatu usaha yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai sasaran yang dimaksud.
2.3 Tinjauan Riset Terdahulu
Kinerja merupakan pencapaian atas apa yang direncanakan, baik oleh pribadi maupun organisasi (Ardi Hamzah, 2008). Indikator kinerja yang dipergunakan di dalam mengukur kinerja organisasi, yaitu : a) masukan (input), yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelakasanaan kegiatan dapat berjalan untuk meghasilkan keluaran. Indikator ini dapat berupa sumber dana, sumber daya manusia, material, waktu, teknologi, dan sebagainya yang digunakan untuk melaksanakan program dan atau kegiatan; b) keluaran
(output), adalah tolok ukur kinerja berdasarkan produk (barang/ jasa) yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan; c) hasil (out come), adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat6 keberhasilan yang dapat dicapai berdasarkan keluaran program atau kegiatan yang sudah dihasilkan; d) manfaat (benefit), adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat kemanfaatan yang dapat dirasakan sebagai nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah daerah; e) dampak (impact), adalah tolok
ukur kinerja berdasarkan dampaknya terhadap kondisi makro yang ingin dicapai dari manfaat (Fadillah dan Muhtar, 2004: 32).
Faktor penentu efisiensi dan efektifitas sebagai berikut (Budiarto, 2007): a. faktor sumber daya, baik sumber daya manusia seperti tenaga kerja, kemampuan kerja maupun sumber daya fisik seperti peralatan kerja, tempat bekerja serta dana keuangan; b. faktor struktur organisasi, yaitu susunan yang stabil dari jabatan-jabatan, baik itu struktural maupun fungsional; c. faktor teknologi pelaksanaan pekerjaan; d. faktor dukungan kepada aparatur dan pelaksanaannya, baik pimpinan maupun masyarakat; e. faktor pimpinan dalam arti kemampuan untuk mengkombinasikan keempat faktor tersebut kedalam suatu usaha yang berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai sasaran yang dimaksud.
2.4 Hipotesis Penelitian
HA1: Kinerja keuangan berupa rasio kemandirian1, rasio kemandirian2, rasio efektifitas, dan rasio efisiensi secara langsung berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
HA2: Pertumbuhan ekonomi secara langsung berpengaruh signifikan terhadap pengangguran.
HA3: Pertumbuhan ekonomi secara langsung berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan.
HA4: Kinerja keuangan berupa rasio kemandirian1, rasio kemandirian 2, rasio efektifitas, dan rasio efisiensi secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap pengangguran.
HA5: Kinerja keuangan berupa rasio kemandirian1, rasio kemandirian2, rasio efektifitas, dan rasio efisiensi secara tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan.
1. ANALISA KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN, DAN KEMISKINAN, Priyohari, 2009.
2. EVALUASI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH MELALUI ANALISIS RASIO KEUANGAN APBD DALAM ERA OTONOMI DAERAH, Fajar Arie Sasongko, 2009.
3. PENGENTASAN KEMISKINAN DENGAN KEARIFAN LOKAL, Marcus J. Pattinama, 2009.
Tugas ini ditujukan untuk Bapak PRIHANTORO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar