Bagaimana Membantu Anak Mengembangkan
Imajinasi Mereka?
Saat Anda kecil
dulu Anda paling suka bermain peran apa?
ibu atau sebagai
anaknya?
Atau mungkin
malah berperan sebagai dinosaurus?
Atau ikan duyung?
Atau pahlawan
super ?
Mungkin Anda
sudah tidak bisa mengingatnya dengan jelas, tetapi setiap anak tentunya
merasakan fase tersebut,
demikian juga
dengan anak kita saat ini..
Kelihatannya lucu
dan aneh saat si kecil tiba-tiba berbicara sendiri dan bahkan mengaku-aku
memiliki teman khayalan.
Dan lama-lama hal
ini membuat kita takut, jangan-jangan anak saya gila…..
Tenang saja, anak
kita tidak gila kok, dia hanya sedang bermain dengan imajinasinya saja.
Hal ini sangat
wajar dan lumrah, karena otak anak-anak kian hari merangsang respon dan lebih
aktif ketimbang saat masih bayi.
Banyak pertanyaan
muncul di benaknya, dan pertanyaan serta pengamatan yang dia lakukan membuat
dia akhirnya nyaman berada di dalam khayalan.
Menurut Dorothy
Singer, seorang profesor psikologi dari Yale University seperti dilansir
Primary School , anak-anak yang aktif berimajinasi cenderung lebih cerdas dan
mudah bersosialisasi saat berada di sekolah.
Karena imajinasi
justru membuat anak-anak lebih mudah memecahkan suatu persoalan dengan
memandang dari sudut pandang yang berbeda.
Anak juga lebih
kreatif dalam berpikir, mencoba untuk meruntun dengan logika apa-apa saja yang
bisa dan mungkin terjadi.
Imajinasi juga
memperkaya pengetahuan anak, karena rasa keingintahuan mereka yang besar
mendorong mereka untuk mencari dan menggali lebih dalam sesuatu yang ingin
mereka tahu.
Namun tak
selamanya imajinasi ini berujung baik, mungkin Anda sempat menyimak beberapa
berita kecelakaan yang terjadi ketika anak-anak sedang bermain.
Entah itu saat
berperan sebagai Superman, Naruto atau tokoh dalam acara SMACK DOWN.
Imajinasi mereka
sebenarnya bagus, karena kekaguman mereka pada tokoh-tokoh yang mereka suka.
Namun mereka
tidak tahu benar bahaya yang mengincar mereka akibat usaha yang mereka lakukan
untuk membuat imajinasi mereka menjadi kenyataan.
Merinding memang
melihat fenomena tersebut, namun jangan biarkan hal seperti itu membatasi
imajinasi anak kita.
Justru karena
adanya fenomena yang terjadi, sebaiknya kita sebagai orang tua selalu
mendampingi anak saat bermain serta membantu mereka lebih kreatif dalam
mengembangkan imajinasinya.
Tips:
Lalu bagaimana cara kita membantu anak mengembangkan imajinasi
mereka?
1. Ajak mereka bermain peran, tentunya
Anda bisa lebih cermat memberikan pilihan peran bagi mereka.
Dan berikan contoh pada mereka, bagaimana peran yang baik.
Dan berikan contoh pada mereka, bagaimana peran yang baik.
2. Gunakan alat bantu, misalnya
kartu, atau boneka untuk membantu mereka bermain peran.
Sehingga ini lebih aman bagi fisik mereka, karena mereka mengalihkannya pada boneka atau media lain.
Sehingga ini lebih aman bagi fisik mereka, karena mereka mengalihkannya pada boneka atau media lain.
SUMBER :
Nama :
Suci Amelia
Npm :
15209949
Kelas :
4 EA 11