ANALISIS JURNAL
Tema : Kemiskinan
• Judul, Nama Pengarang, Tahun
1. Kemiskinan Aceh: Dimana Para Ekonom Kita?
Arif, Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala 2010.
2. Penanggulangan Kemiskinan
Taya, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo Kendari 2009.
3. Analisis kemiskinan Masyarakat Nelayan Di Kecamatan Medan Belawan
Iskandar ( Studi kasus..,2003)
• Latar Belakang
a) Fenomena
1. Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional tahun 2010 menempatkan Aceh sebagai provinsi termiskin ke-tujuh dalam skala nasional dengan prosentase 20,98 persen dari total 4.486.570 jiwa penduduknya. Pada satu sisi data menunjukkaan adanya penurunan angka kemiskinan sebesar 0,82 persen dibandingkan dengan data pada tahun 2009. Namun pada sisi lain, angka ini belum sepenuhnya menjadi berita gembira karena angka kemisikinan di Aceh masih berada di bawah rata-rata prosentase nasional yang berkisar pada angka 13, 33 persen.
2. Kemiskinan merupakan keadaan dimana tidak terpenuhinya kebutuhan, baik berupa harta, pendidikan, pekerjaan, teknologi dan sebagainya. Di tanah air kita sejak awal hingga sekarang persoalan kemiskinan tak kunjung juga selesai walaupun dalam data statistik menunjukkan bahwa angka kemiskinan setiap tahunnya menurun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nasional menyebutkan bahwa Angka prosentase kemiskinan di Indonesia berturut-turut dari 2001 hingga 2007 adalah 18,40%, 18,20%, 17,42%, 16,66%, 15,97%, 17,75% dan 16,58%.
3. Krisis ekonomi yang terjadi pada bulan juli 1997, mengakibatkan jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan menjadi 79,40 juta jiwa (39,10%) dan jumlah penduduk Indonesia,disbanding dengan tahun 1996 sebanyak 22,5 juta jiwa (11,3%) ( data BPS 1998). Untuk mengatasi masalah kemiskinan tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, namun sampai saat ini belum menampakkan hasil yang optimal, karena sebagian besar masyarakat dilapisan terbawah masih belum tersentuh oleh program-program tersebut.
b) Penelitian Sebelumnya
1. Melihat kajian provinsi Aceh belum mampu mengentaskan kemiskinan yang terjadi secara optimal, padahal provinsi ini tergolong provinsi yang paling banyak menerima bantuan, baik berupa dana alokasi umum ( DAU ), dana alokasi khusus ( DAK ), dana otonomi khusus, dana bagi hasil migas, dana tambahan bagi hasil migas, dan bantuan luae negeri. Kondisi ini menjadi semakin ironis ketika aceh termasuk daerah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah yang dapat dikelola untuk mengurangi angka kemiskinan.
2. Jika melihat lebih jauh dari data di atas bahwa angka rata-rata penurunan setiap tahun hanya turun berkisar 1, 1 %. Mengapa ini bisa terjadi? Bukankah sejak pertama bangsa Indonesia telah mempunyai perhatian besar terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana termuat dalam alinea keempat Undang-Undang Dasar 1945. Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan andil yang besar terhadap upaya penanggulangan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Melihat penelitian sebelumnya, Masyarakat di Kecamatan Medan Belawan memiliki jumlah keluarga miskin sebanyak 2.743 keluarga, yang paling banyak di Kelurahan Belawan II sebanyak 1.034 keluarga dan yang paling sedikit di Kelurahan Belawan Bahari sejumlah 104 keluarga.
c) Motivasi Penelitian
1. Terarahnya kebijakan ekonomi Aceh harus di fokuskan pada penciptaan lapangan pekerjaan bagi kelompok masyarakat yang tidak memilki keahlian (skill) dan penguranggan jumlah penduduk miskin.
2. Gagalnya program-program pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan. pertama, program- program penanggulangan kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin. Seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Beras Raskim, Bantuan Eksodus dan lain-lain. Hal ini merupakan hanya bantuan yang akan berindikasi pada ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan karena tidak didasarkan pada pemberdayaan masyarakat menuju masa depan yang bisa mandiri tanpa bantuan secara terus menerus hingga menimbulkan utang luar negari.
3. Karakteristik responden jenis kelamin responden seluruhnya adalah pria, dan masyarakat di Kecamatan Belawan tergolong sudah lama bekerja sebagai nelayan
• Masalah
1. Maka patut dipertanyakan apakah pemimpin Aceh saat ini memiliki ide untuk mengoptimalkan berbagai sumber daya yang ada dalam mengentaskan kemiskinan?
2. Gagalnya program-program pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan minimnya pemahaman dari pihak yang terkait dalam pembuatan program kemiskinan?
3. Kurangnya sarana untuk melaut dan rendahnya pendapatan melaut perhari?
• Tujuan Penelitian
1. Untuk menciptakan sebuah perubahan fundamental Aceh harus langsung terlibat di inti persoalan agar mendapatkan hasil yang signifikan. jika kesadaran akan peranan ini tercipta, serta kerjasama dapat terbangun antara pemerintah, kaum intelektual dan masyarakat Aceh dalam satu tujuan yang sama, maka harapan untuk memajukan dan mengentaskan kemiskinan di Aceh akan dapat terealisasi secara komprehensif.
2. Tujuannya bagaimana kemiskinan di Indonesia agar terhapus dengan adanya program-program pemerintah maupun pihak yang terkait
3. Untuk mengetahui tingkat pendapatan masyarakat Belawan per hari yang prioritasnya sebagai nelayan
NAMA : Suci Amelia
KELAS : 3 EA 11