Pertama kali aq meliahat dirimu
pandangan mata ini tak mau berkedip
seakan mulai merasakan suka pada dirimu..
kau yg baru ku kenal,seakan bisa meluluhkan hatiqu
mengenalmu membuat tawa dan canda di hari-hariku
jantung ini terus berdetak kencang setiap melihat matamu
berharap kau bisa mencintaiku...
Tapi apa daya saat aq tau kau adalah milik oarang lain
hati ini terasa tersayat dengan pisau tajam
tak terasa air mata telah membasahi pipiku
andai aq bisa marah,tapi apalah guna jika kau memang milik orang lain..
indahnya awal pertemuan dan berakhir dengan kesedihan
aq hanyalah wanita yang mengagumimu seutuhnya
by : SUCI AMELIA
2 EA 11
Kamis, 31 Maret 2011
Puding Karamel (9 bulan)
Puding Karamel (9 bulan)
Posted on Mei 23, 2008 by dewipadi
Bahan:
30 gram gula pasir,untuk karamel
200 ml air
2 butir telur, kocok
30 gram gula pasir, untuk puding
1/2 sendok teh vanila bubuk
5 sendok takar susu formula bubuk
Cara membuat:
Karamel: letakkan gula pasir dalam wajan datar. Jerang di atas api dan biarkan hingga meleleh dan harum baunya. Tuang dalam mangkuk kecil tahan api, sisihkan.
Campur air dengan telur kocok, beri gula pasir dan vanila, aduk rata. Tuang dalam mangkuk kecil berisi karamel.
Ambil loyang, isi dengan air dan letakkan mangkuk tadi di atasnya.
Panaskan oven hingga 180 derajat celsius.
Masukkan loyang dalam oven dan panggang sampai matang, selama satu jam, angkat. Tunggu sampai agak dingin.
Bubuhi susu bubuk, aduk hingga tercampur.
Suapkan segera pada si kecil.
Untuk 5 porsi
Posted on Mei 23, 2008 by dewipadi
Bahan:
30 gram gula pasir,untuk karamel
200 ml air
2 butir telur, kocok
30 gram gula pasir, untuk puding
1/2 sendok teh vanila bubuk
5 sendok takar susu formula bubuk
Cara membuat:
Karamel: letakkan gula pasir dalam wajan datar. Jerang di atas api dan biarkan hingga meleleh dan harum baunya. Tuang dalam mangkuk kecil tahan api, sisihkan.
Campur air dengan telur kocok, beri gula pasir dan vanila, aduk rata. Tuang dalam mangkuk kecil berisi karamel.
Ambil loyang, isi dengan air dan letakkan mangkuk tadi di atasnya.
Panaskan oven hingga 180 derajat celsius.
Masukkan loyang dalam oven dan panggang sampai matang, selama satu jam, angkat. Tunggu sampai agak dingin.
Bubuhi susu bubuk, aduk hingga tercampur.
Suapkan segera pada si kecil.
Untuk 5 porsi
Resep Pancake Pisang Saus Stroberi
Resep Pancake Pisang Saus Stroberi
Posted by inforesep On February - 15 - 2010
Pancake yang lezat bisa menjadi alternatif menu sarapan di pagi hari. Salah satunya adalah Pancake Pisang Saus Stroberi di bawah ini. Pancake dan saus stroberi bisa disiapkan sehari sebelumnya dan disimpan dalam lemari es. Sedangkan untuk vla, sebaiknya dibuat saat akan dihidangkan. Jika adonan pancake kurang lembut, Anda bisa menggunakan mixer lalu menyaringnya. Nah, berikut ini adalah step by step dalam membuat Pancake Pisang Saus Stroberi.
Resep Bahan Pancake (dadar) Pancake Pisang Saus Stroberi :
3 butir telur, kocok sebentar
150 gram tepung terigu
250 ml susu cair
1 sendok makan mentega cair
4-5 buah pisang raja tua, belah 2 memanjang
margarin secukupnya
garam halus secukupnya
Resep Bahan Olesan (vla) Pancake Pisang Saus Stroberi :
100 ml susu cair
50 gram gula pasir
100 ml air
2 sendok makan tepung maizena, larutkan dengan 4 sendok makan air
1 sendok makan rhum (jika suka)
1/4 sendok teh vanili
Resep Bahan Saus Stroberi Pancake Pisang Saus Stroberi :
4 sendok makan selai stroberi
100 ml air
100 gram gula pasir
1/2 sendok teh esen stroberi
1 sendok makan tepung maizena, larutkan dengan 3 sendok makan air
Cara Membuat Pancake Pisang Saus Stroberi :
Pancake : Campur semua bahan (kecuali margarin dan pisang), kocok hingga lembut. Diamkan 30 menit.
Panaskan wajan dadar antilengket, olesi tipis margarin. Ambil 1 sendok sayur adonan tepung, lalu buat dadar hingga kedua permukaannya matang, angkat.
Vla : Campur semua bahan (kecuali rhum dan vanili), aduk rata. Masak di atas api kecil sambil diaduk hingga adonan matang dan kental. Matikan api, tambahkan rhum dan vanili, aduk rata.
Saus stroberi : Campur selai, air, dan gula pasir, masak sambil diaduk hingga mendidih dan gula larut. Kentalkan dengan larutan maizena, aduk. Matikan api, tambahkan esen, aduk rata.
Siapkan selembar dadar, olesi dengan vla, beri pisang raja, lalu gulung. Letakkan di ata
Posted by inforesep On February - 15 - 2010
Pancake yang lezat bisa menjadi alternatif menu sarapan di pagi hari. Salah satunya adalah Pancake Pisang Saus Stroberi di bawah ini. Pancake dan saus stroberi bisa disiapkan sehari sebelumnya dan disimpan dalam lemari es. Sedangkan untuk vla, sebaiknya dibuat saat akan dihidangkan. Jika adonan pancake kurang lembut, Anda bisa menggunakan mixer lalu menyaringnya. Nah, berikut ini adalah step by step dalam membuat Pancake Pisang Saus Stroberi.
Resep Bahan Pancake (dadar) Pancake Pisang Saus Stroberi :
3 butir telur, kocok sebentar
150 gram tepung terigu
250 ml susu cair
1 sendok makan mentega cair
4-5 buah pisang raja tua, belah 2 memanjang
margarin secukupnya
garam halus secukupnya
Resep Bahan Olesan (vla) Pancake Pisang Saus Stroberi :
100 ml susu cair
50 gram gula pasir
100 ml air
2 sendok makan tepung maizena, larutkan dengan 4 sendok makan air
1 sendok makan rhum (jika suka)
1/4 sendok teh vanili
Resep Bahan Saus Stroberi Pancake Pisang Saus Stroberi :
4 sendok makan selai stroberi
100 ml air
100 gram gula pasir
1/2 sendok teh esen stroberi
1 sendok makan tepung maizena, larutkan dengan 3 sendok makan air
Cara Membuat Pancake Pisang Saus Stroberi :
Pancake : Campur semua bahan (kecuali margarin dan pisang), kocok hingga lembut. Diamkan 30 menit.
Panaskan wajan dadar antilengket, olesi tipis margarin. Ambil 1 sendok sayur adonan tepung, lalu buat dadar hingga kedua permukaannya matang, angkat.
Vla : Campur semua bahan (kecuali rhum dan vanili), aduk rata. Masak di atas api kecil sambil diaduk hingga adonan matang dan kental. Matikan api, tambahkan rhum dan vanili, aduk rata.
Saus stroberi : Campur selai, air, dan gula pasir, masak sambil diaduk hingga mendidih dan gula larut. Kentalkan dengan larutan maizena, aduk. Matikan api, tambahkan esen, aduk rata.
Siapkan selembar dadar, olesi dengan vla, beri pisang raja, lalu gulung. Letakkan di ata
Jumat, 18 Maret 2011
Narkoba dan Bahaya Pemakaiannya di Kalangan Remaja
Senin, 07-01-2008 13:47:49 oleh: ROMEAL ABDALLA
Kanal: Remaja
http://www.wikimu.com/News/DisplayNewsRemaja.aspx?id=5691
Apa yang disebut NARKOBA
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
Jenis Narkoba menurut efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
coba-coba
senang-senang
menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
penyalahgunaan
ketergantungan
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Apa yang masih bisa dilakukan?
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
Kanal: Remaja
http://www.wikimu.com/News/DisplayNewsRemaja.aspx?id=5691
Apa yang disebut NARKOBA
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.
Jenis Narkoba menurut efeknya
Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
2. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.
Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
coba-coba
senang-senang
menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
penyalahgunaan
ketergantungan
Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.
Bahaya bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Apa yang masih bisa dilakukan?
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
MASALAH SAMPAH SUNGAI YANG PELIK
http://teknopreneur.com/content/masalah-sampah-sungai-yang-pelik
Masalah Sampah Sungai Yang Pelik
February 13, 2009 by admin
Musim hujan tiba, bayang-bayang datangnya banjir ada di depan mata. Dan masyarakat sudah bersiap-siap menghadapi banjir karena sudah menjadi agenda rutin. Berbagai upaya untuk mengantisipasi sudah dilakukan. Tapi hingga saat ini belum menunjukkan hasil. Masih adakah upaya lainnya?
Seringkali banjir di Jakarta yang disalahkan adalah banjir ”kiriman” dari Bogor. Salah satu penyebab adalah banyaknya sampah yang dibuang ke sungai, terutama sampah yang terapung. “Berdasarkan data dari dinas kebersihan, paling banyak adalah sampah terapung, terutama plastik. Dan kami diminta mendesain peralatan penanganan sampah sungai, terutama untuk sampah yang terapungnya,” terang Hendra Tjahjono, Program Manager Rancang Bangun Peralatan Pembersih Sungai, Pusat Teknologi Lingkungan BPPT.
Dengan bantuan beberapa orang, dibuatlah suatu desain peralatan penanganan sampah sungai yang lebih terintegrasi dari yang sudah ada sebelumnya. Untuk mengatasi sampah yang terapung, dibuat suatu system pengarah apung menggunakan pipa apung, dimana sampah dengan bantuan aliran sungai, masuk ke pipa apung. “Sampah yang masuk ke pipa apung tersebut kemudian di press di suatu alat khusus untuk dihilangkan airnya. Setelah itu, barulah hasil presnya bisa di olah kembali oleh perusahaan-perusahaan daur ulang plastik. Jadi sampah yang diangkat tadi tidak dibuang begitu saja seperti yang sudah-sudah” Ujar Joko Heru Martono, Kepala Tim Teknis Rancang Bangun Peralatan Pembersih Sungai, Pusat Teknologi Lingkungan BPPT.
Sistem pengarah apung tersebut menggunakan sebuah pipa yang dibuat sendiri dengan panjang antara 6 hingga 12 meter. Karena sifatnya yang terapung tapi setengah tenggelam, maka lumpur yang ada di dasar sungai tidak akan ikut terbawa. Sistem ini sifatnya sangat fleksibel. Apabila aliran sungai terlalu deras, permukaan air diatas normal, maka alat tersebut akan naik dan melepaskan sampah-sampah yang ada. Karena kalau tidak, pipa apung tersebut bisa terlepas.
Kendala
Semua peralatan tersebut masih bersifat prototype dan baru didesain untuk mengangkut sampah 1,2 ton per menit. Untuk mewujudkan itu semua ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan lokasi area sungai yang luas untuk menempatkan alat tersebut. Tidak sekedar pipanya saja, tapi juga ada alat lainnya berupa system pengangkatan sampah otomatis, system pengolah sampah awal dan system monitoring serta kontrol. “Menjalankan peralatan tersebut harus terintegrasi karena semuanya di kontrol di satu pusat kendali. Senantiasa harus memperhatikan kecepatan airnya dan sampah yang masuk ke dalam pipa apung jangan sampah yang besar-besar.” ujar Joko.
Umumnya seperti mesin-mesin lain, alat ini juga membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit untuk menggerakkannya. “Untuk semua peralatannya, kita membutuhkan listrik sebesar 10 kilowatt. Dan yang perlu dipikirkan untuk mendapatkan listrik sebesar itu darimana. Alternative lain kita menggunakan diesel, tapi tentu saja biaya yang dikeluarkan akan lebih besar lagi,”tutur Hendra kepada TEKNOPRENEUR.
Ide yang baru tercetus tahun 2007 ini belum dilakukan uji coba. Kendala lain untuk uji coba adalah masalah perizinan. Karena untuk masalah sungai saja dikelola oleh beberapa instansi pemerintah seperti Departemen Pekerjaan Umum dan Pemda setempat. Jadi untuk menerapkan peralatan ini harus diperlukan beberapa izin dengan beberapa peraturan yang berbeda. Dan itu semua memakan waktu lama jika tidak ada kerjasama yang baik dari berbagai pihak.
Peralatan ini masih dalam tahap pengembangan tapi jika ada Pemda yang berminat
untuk mencobanya di persilahkan, pihak BPPT sendiri sudah siap. Syarat yang harus dipenuhi yaitu sungai harus luas minimal 12 meter, aliran airnya deras, jika musim kemarau airnya tidak mengering.
Potensi
Karena semua peralatannya di desain dan dibuat sendiri, maka biayanya tidak terlalu besar. “Berdasarkan perhitungan luas sungai 12 meter, total biayanya sekitar 1 – 1,5 milyar rupiah. Itu sudah termasuk biaya pembuatan dan pemasangan alatnya,” terang Hendra. Jika ada perusahaan yang berminat untuk bekerjasama memanfaatkan teknologi ini dipersilahkan. Selain membantu mengatasi banjir, sampah yang di dapatkan pun berpotensi untuk menghasilkan kembali. Volume sampah yang demikian besar dapat dimanfaatkan setelah dipres dihilangkan airnya untuk dijadikan biogas atau di daur ulang plastiknya.
“Tahun 2009 kita berencana kerjasama dengan Pemda DKI dan Departemen Pekerjaan Umum untuk minta lokasi diterapkannya alat ini. Mengingat saat ini sudah musim hujan, dan ketinggian air di sungai juga sudah mulai meningkat, diharapkan alat ini dapat bekerja baik untuk membantu mencegah banjir,”harap Joko lagi.
Alat tersebut sangat berguna sekali jika diterapkan di daerah-daerah yang mempunyai sungai lebar seperti di Kalimantan dan Sumatera. Saat ini hanya perlu sosialisasi lebih lanjut lagi untuk memperkenalkan alat tersebut di Pemda setempat. Masalah sampah sungai teratasi, banjir bisa diminimalisir dan sampahnya pun bermanfaat. [Anita]
Masalah Sampah Sungai Yang Pelik
February 13, 2009 by admin
Musim hujan tiba, bayang-bayang datangnya banjir ada di depan mata. Dan masyarakat sudah bersiap-siap menghadapi banjir karena sudah menjadi agenda rutin. Berbagai upaya untuk mengantisipasi sudah dilakukan. Tapi hingga saat ini belum menunjukkan hasil. Masih adakah upaya lainnya?
Seringkali banjir di Jakarta yang disalahkan adalah banjir ”kiriman” dari Bogor. Salah satu penyebab adalah banyaknya sampah yang dibuang ke sungai, terutama sampah yang terapung. “Berdasarkan data dari dinas kebersihan, paling banyak adalah sampah terapung, terutama plastik. Dan kami diminta mendesain peralatan penanganan sampah sungai, terutama untuk sampah yang terapungnya,” terang Hendra Tjahjono, Program Manager Rancang Bangun Peralatan Pembersih Sungai, Pusat Teknologi Lingkungan BPPT.
Dengan bantuan beberapa orang, dibuatlah suatu desain peralatan penanganan sampah sungai yang lebih terintegrasi dari yang sudah ada sebelumnya. Untuk mengatasi sampah yang terapung, dibuat suatu system pengarah apung menggunakan pipa apung, dimana sampah dengan bantuan aliran sungai, masuk ke pipa apung. “Sampah yang masuk ke pipa apung tersebut kemudian di press di suatu alat khusus untuk dihilangkan airnya. Setelah itu, barulah hasil presnya bisa di olah kembali oleh perusahaan-perusahaan daur ulang plastik. Jadi sampah yang diangkat tadi tidak dibuang begitu saja seperti yang sudah-sudah” Ujar Joko Heru Martono, Kepala Tim Teknis Rancang Bangun Peralatan Pembersih Sungai, Pusat Teknologi Lingkungan BPPT.
Sistem pengarah apung tersebut menggunakan sebuah pipa yang dibuat sendiri dengan panjang antara 6 hingga 12 meter. Karena sifatnya yang terapung tapi setengah tenggelam, maka lumpur yang ada di dasar sungai tidak akan ikut terbawa. Sistem ini sifatnya sangat fleksibel. Apabila aliran sungai terlalu deras, permukaan air diatas normal, maka alat tersebut akan naik dan melepaskan sampah-sampah yang ada. Karena kalau tidak, pipa apung tersebut bisa terlepas.
Kendala
Semua peralatan tersebut masih bersifat prototype dan baru didesain untuk mengangkut sampah 1,2 ton per menit. Untuk mewujudkan itu semua ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan lokasi area sungai yang luas untuk menempatkan alat tersebut. Tidak sekedar pipanya saja, tapi juga ada alat lainnya berupa system pengangkatan sampah otomatis, system pengolah sampah awal dan system monitoring serta kontrol. “Menjalankan peralatan tersebut harus terintegrasi karena semuanya di kontrol di satu pusat kendali. Senantiasa harus memperhatikan kecepatan airnya dan sampah yang masuk ke dalam pipa apung jangan sampah yang besar-besar.” ujar Joko.
Umumnya seperti mesin-mesin lain, alat ini juga membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit untuk menggerakkannya. “Untuk semua peralatannya, kita membutuhkan listrik sebesar 10 kilowatt. Dan yang perlu dipikirkan untuk mendapatkan listrik sebesar itu darimana. Alternative lain kita menggunakan diesel, tapi tentu saja biaya yang dikeluarkan akan lebih besar lagi,”tutur Hendra kepada TEKNOPRENEUR.
Ide yang baru tercetus tahun 2007 ini belum dilakukan uji coba. Kendala lain untuk uji coba adalah masalah perizinan. Karena untuk masalah sungai saja dikelola oleh beberapa instansi pemerintah seperti Departemen Pekerjaan Umum dan Pemda setempat. Jadi untuk menerapkan peralatan ini harus diperlukan beberapa izin dengan beberapa peraturan yang berbeda. Dan itu semua memakan waktu lama jika tidak ada kerjasama yang baik dari berbagai pihak.
Peralatan ini masih dalam tahap pengembangan tapi jika ada Pemda yang berminat
untuk mencobanya di persilahkan, pihak BPPT sendiri sudah siap. Syarat yang harus dipenuhi yaitu sungai harus luas minimal 12 meter, aliran airnya deras, jika musim kemarau airnya tidak mengering.
Potensi
Karena semua peralatannya di desain dan dibuat sendiri, maka biayanya tidak terlalu besar. “Berdasarkan perhitungan luas sungai 12 meter, total biayanya sekitar 1 – 1,5 milyar rupiah. Itu sudah termasuk biaya pembuatan dan pemasangan alatnya,” terang Hendra. Jika ada perusahaan yang berminat untuk bekerjasama memanfaatkan teknologi ini dipersilahkan. Selain membantu mengatasi banjir, sampah yang di dapatkan pun berpotensi untuk menghasilkan kembali. Volume sampah yang demikian besar dapat dimanfaatkan setelah dipres dihilangkan airnya untuk dijadikan biogas atau di daur ulang plastiknya.
“Tahun 2009 kita berencana kerjasama dengan Pemda DKI dan Departemen Pekerjaan Umum untuk minta lokasi diterapkannya alat ini. Mengingat saat ini sudah musim hujan, dan ketinggian air di sungai juga sudah mulai meningkat, diharapkan alat ini dapat bekerja baik untuk membantu mencegah banjir,”harap Joko lagi.
Alat tersebut sangat berguna sekali jika diterapkan di daerah-daerah yang mempunyai sungai lebar seperti di Kalimantan dan Sumatera. Saat ini hanya perlu sosialisasi lebih lanjut lagi untuk memperkenalkan alat tersebut di Pemda setempat. Masalah sampah sungai teratasi, banjir bisa diminimalisir dan sampahnya pun bermanfaat. [Anita]
Langganan:
Postingan (Atom)